Seorang anak perempuan usia tak lebih dari 8 tahun terlihat gelisah dalam sebuah mobil hijet berwarna hitam yang padat penumpang. Tangannya berubah fungsi menjadi kipas dengan gerakan kekiri dan kanan sambil menggerutu, "Aduhhh, panasnya, geraahhhh...".
Cuaca terik diluar mobil tak bisa hilang karena tertutup atap mobil ataupun juga angin yang menerobos masuk kedalam mobil yang memang tidak dilengkapi Air conditioner itu. Sontak terdengar bentakan seorang pria dari balik kemudi, " Berhenti mengeluh! Mengapa tak kau nikmati saja semua ini? Bersyukurlah, jangan hanya bisa menggerutu hanya karena panas. Lihat mereka diluar sana, lebih susah lagi dari kamu, jalan kaki dalam panas, berdesakan diangkot, lihat itu! Jangan cuma bisa mengeluh, tapi BERSYUKUR!!!". Sang anak mendadak diam, tergugu dengan reaksi yang dia dapat. Dia hanya mengungkapkan apa yang dia rasa. Salahkan dia? Saat itu tanpa dia sadari, dia belajar tentang rasa syukur. Dia belajar tangguh, kuat, bahagia tanpa keluhan yang memang tak diperlukan. Dia belajar tentang hidup. Bahwa hidup adalah berkah, hidup adalah sempurna ketika kita memegang erat SYUKUR dalam hati kita. Anak itu adalah aku. Yang senantiasa bersyukur memiliki salah satu guru kehidupan terbaik dari seorang lelaki dengan panggilan PAPA.
My Perfect Parents |
6 komentar:
like father like daughter ya mey. Bersyukur itu harus untuk menunjukkan rasa terima kasih kita sama Allah
jd mengingatkan sy pas longwiken kmr ac mobil rusak..
mbak... papanya keren, kaya sophan sophian... :)
kereen postingannya....
Ish... dah lama gak jalan-jalan dimarih. Bersyukur juga ya, punya Papa yang keren. ;)
#plaaakkk... tamparan papa mu begitu keras hingga membuat mu tanggu my dear sister... u r jagoanita i've ever met.. wkwkwk #keep fight keep faith ... #horas *kabooorrr
Post a Comment